Monday, July 20, 2020

CERITA DIBULAN JULY

Hari ini terasa sesak, sampai-sampai bernafas pun susah.

Leen merasa tak berdaya kali ini ketika mendengar berita buruk yang datang. Tak pernah menyangka apa yang didengarnya sore itu. Harapan yang ia bangun hancur.

Ternyata manusia yang Leen harapkan sudah siap untuk manusia lain. Sore itu benar benar petaka buruk untuk Leen. Itu hadiah July terburuk yang pernah ia miliki.

Kita masih ada di awal July tapi badai keras sudah menghantam hati Leen, keluar dari badai tidak mudah, apalagi jika sudah tak berdaya. Dukacita lebih dominan di bulan ini untuknya.

Dia diam layaknya sebuah manusia yang dibekukan di kutub. Sama sekali tak menyangka kalo semua terjadi begitu cepat baru saja dia mengidamkan sosok manusia itu lalu tak lama diruntuhkan oleh manusia lain. Leen tak tahu harus bagaimana kesal atau merasa sakit atau bahkan Leen merasakan lebih dari itu.

Semua rusak, rencana Leen benar benar rusak karena kabar itu, jadi harus bagaimana kali ini. Rasanya belum siap untuk semua keadaan ini. Apa yang harus dilakukannya jika bertemu manusia itu, diam?. Rasanya bukan ide yang baik untuk diam akan terasa canggung akan terlihat aneh.

Leen punya tugas tambahan di bulan berikutnya, sangat berat!

Hari ini terasa sesak, sampai-sampai bernafas pun susah.

Leen merasa tak berdaya kali ini ketika mendengar berita buruk yang datang. Tak pernah menyangka apa yang didengarnya sore itu. Harapan yang ia bangun hancur.

Ternyata manusia yang Leen harapkan sudah siap untuk manusia lain. Sore itu benar benar petaka buruk untuk Leen. Itu hadiah July terburuk yang pernah ia miliki.

Kita masih ada di awal July tapi badai keras sudah menghantam hati Leen, keluar dari badai tidak mudah, apalagi jika sudah tak berdaya. Dukacita lebih dominan di bulan ini untuknya.

Dia diam layaknya sebuah manusia yang dibekukan di kutub. Sama sekali tak menyangka kalo semua terjadi begitu cepat baru saja dia mengidamkan sosok manusia itu lalu tak lama diruntuhkan oleh manusia lain. Leen tak tahu harus bagaimana kesal atau merasa sakit atau bahkan Leen merasakan lebih dari itu.

Semua rusak, rencana Leen benar benar rusak karena kabar itu, jadi harus bagaimana kali ini. Rasanya belum siap untuk semua keadaan ini. Apa yang harus dilakukannya jika bertemu manusia itu, diam?. Rasanya bukan ide yang baik untuk diam akan terasa canggung akan terlihat aneh.

Leen punya tugas tambahan di bulan berikutnya, sangat berat!

Friday, May 22, 2020

Kecewa Berkunjung

Selamat bernafas kembali

 

Mari kita buka cerita ini dengan pertanyaan dulu yaa. Gak kapok kan ditanya mulu HEHEE

Hari ini sudah berapa kali kecewa menghampiri.

Sekali, duakali atau bahkan sepuluh kali

Dasar yaa dia sering banget berkunjung jadi tamu yang gak diminta. Main datang-datang aja udah tau belum siap. Hfff

Kecewa kadang bukan hanya tentang asmara,  kadang sama sahabat, teman, keluarga bahkan sama diri sendiri juga sering. Dan yang pasti rasanya menyakitkan apalagi kalo kecewanya sama diri sendiri berasa gak berguna banget jadi orang, asli.

Tapi tapi datangnya kecewa tuh dari ekspektasi kita yang dijunjung tinggi, namanya juga manusia ANs wajarlah kayak gitu (katanya). Ekspektasi itu bisa jadi charge loh, ngehalu bahagia ANs. Kadang gak mikirin deh tuu efek kedepannya kalo bakal ada hati yang rapuh berujung  kecewa berlanjut jadi airmata. Tuh kan tau alurnya kalo bakal ada satu manusia yang sakit, ih kesel , kadang jadi bodoh sama diri sendiri.

Semakin kenal semakin kecanduan sama ekspektasi semakin bodoh, itu udah sepaket gak sih. Makin bingung mau berhenti tapi kok susah, karena satu-satunya cara biar bahagia terkadang seperti itu.

Saturday, May 9, 2020

BERKABAR


Halo, apa kabar hari ini

Sudah berapa kecewa terlewati ?

Sudah berapa kali sedih datang ?

Sudah berapa kali berjumpa bahagia ?

 

Maaf ya aku punya banyak pertanyaan kali ini, tapi tidak terlihat posesifkan. Hanya sekedar ingin tahu saja sih sebenarnya. Tapi kalo kamu mau cerita panjang lebar juga tidak apa-apa, mari sini duduk disebelahku ceritakan semua apa yang kau tahu mungkin saja dengan mendengar ocehanmu jenuhku perlahan menghilang. Oiya ngomong tentang jenuh dia sering banget bertamu akhir-akhir ini, entah kapan dia ingin balik keasalnya lagi. Bingung. Kamu juga gitu gak sih?

Mengenai Kabar?

Kalo kalian nanya kabar aku ya jenuh sih karena akses untuk keluar rumah terbatas tapi semua ada hikmahnya, buktinya bumi kita lagi masa pemulihan sekarang, gak kebayang sih jadi bumi yang setelah berapa purnama merasakan ketidaknyamanan akibat ulah kita, kini dia baru memulihkan dirinya. Semoga setelah ini bumi masih tetap sehat yaa bukan hanya manusianya aja. Kalo kalian gimana kabarnya lamakan gak bertegur sapa lagi?  Kuharap kalian lebih baik dari keadaanku atau mungkin kita sama, yaa gak papa sih asal semangat gak kendor aja.

Oiya lupa satu hal, Kalo si doi kabarnya gimana?

Baik aja gak nih, atau malah ngilang tiba-tiba dengan ninggalin harapan segede bumi. Oke mari kita berdoa bagi yang hubungannya baik semoga tetap bahagia lahir batin deh, yang lagi gak baik semoga secepatnya pulih yaa, kasihan hati .

Udah yaa nanya-nanya kabarnya takutnya kalian bosan ditanyain melulu HEHEE..




Sampai sini dulu yaa, Kapan-kapan kita lanjut ke topik yang kedua. STAY TUNED

 

 

 

 

 

Sunday, November 17, 2019

Berbagi Asa


BERBAGI ASA


Saat itu pukul 14.00 di ibu kota Sulawesi selatan, kali ini aku akan keluar bersama semangat inspirasi yang akan kubagi ke pelosok negeriku. Yah aku keluar dari hiruk pikuknya ibu kota, mengistirahatkan jiwa sejenak dari keramaian.

Kini diriku berstatus volunteer.

Aku senang dengan status tersebut, karena aku sudah berhasil untuk keluar dari comfort zone yang selama ini terus mengekang. Aku memutuskan untuk menjadi seorang volunteer karena merasa waktuku sangat berharga jika hanya untuk aktifitas monoton di ibu kota. 


TIBALAH DIPENANTIAN

Kami tiba di desa patanyamang pada malam hari, yah tentu saja perjalanan kami selalu berhasil mengundang celotehan yang bermacam-macam serta diselingi candaan, sambil menikmati roller coaster perjalanan menuju lokasi dan dinginnya hembusan angin malam yang menerpa

Keesokan hari tepat pukul 08.00 kami bergegas kesekolah, dengan niat yang ikhlas, langkah kaki tak pantang menyerah dan suara gemuruh adik-adik yang memanggil kami dibalik sekolah, seakan mereka siap menyantap materi yang akan kami berikan. Mendengar suara mereka, melihat wajah mereka diriku tak sabar ingin berbagi energy positif dalam hal ini membagikan ilmu yang kupunya. Dan pagiku berkata SEMANGAT BERBAGI NIS. THIS TIME TO SHARE EVERYTHING!



SEMANGAT BERBAGI

Aku melangkahkan kaki menuju kekelas tempatku mengajar dengan senyum sumbringah di pagi hari dan membawa semangat yang selalu ON untuk mereka yang selalu ingin menyantap ilmu. Hingga aku membuka pintu dan menyapa mereka didalam ruang kelas.

Berbicara mengenai ruangan kelas mereka sudah layak menurutku, namun kelas yang kudapat harus berdua dengan kelas yang lain, iyah ada dua kelas dalam satu ruangan. Selebihnya 1 kelas 1 ruangan, ini mungkin karena murid dikelasku hanya berjumlah 3 orang sementara kelas sebelahnya berjumlah 6 orang, karena murid dikelasku sedikit jadilah mereka digabung dalam 1 ruangan tapi tetap ada sekat pemisah antara kelas yang satunya.

Ruangan kelas yang berdampingan tidak lantas membuat konsentrasi mereka ambyar, mereka tetap fokus terhadap ilmu yang aku tumpahkan, terhadap celotehan positif yang aku berikan. Hal itu juga yang membuatku semakin tercharge.

Aku terkesima saat tahu ternyata mereka aktif, ternyata mereka pintar, ternyata rasa ingin tahu mereka tinggi, ternyata mereka senang membaca, ternyata mereka dipenuhi energy positif, ternyata pula mereka memiliki cita-cita yang tinggi untuk masa depan mereka dan ternyata-ternyata lainnya yang tak sanggup kuungkap saking excitednya.

Aku sempat meneteskan airmata tatkala kuingat semangat mereka untuk terus menuntun ilmu itu sangat besar, saat mereka menceritakan cita-cita mereka. Didesa yang sangat jauh dari ibu kota dan berada di pelosok negeri ada anak negeri yang juga punya hal yang sama untuk digantungkan dilangit, iya itulah cita-cita, mereka memang dipelosok tapi cita-cita mereka tak kalah dengan teman mereka yang ada diluar sana yang sedang menikmati kemajuan teknologi, iya benar harus setinggi langit.



SEDIKIT CERITA

Kalo ditanya saya enjoy jadi volunteer? Tentu saja jawabannya tanpa ragu akan kujawab Ya karena tidak semua manusia tergerak hatinya untuk melakukan tugas semulia ini, mungkin mereka lebih memilih untuk berdiam diri. Tapi aku, tidak. Aku senang melakukannya karena aku peduli dengan pendidikan mereka, karena aku tau hidup Cuma sekali, karena aku tau aku harus berbagi apa yang kupunya, karena aku tau ada yang sangat membutuhkan ilmuku. Aku ingin menjadi salah satu anak bangsa yang bisa berkontribusi terhadap kemajuan bangsa meskipun aku tidak punya prestasi yang mendunia setidaknya hal kecil ini bisa membuatku bangga akan diriku dan berkontribusi untuk kemajuan bangsaku, setidaknya aku punya pengalaman yang mengesankan berbagi dipelosok negeri yang tidak semua orang bisa dan mau untuk terjun kesana. I’M SO PROUD TO MYSELF



Terima kasih kepada Tuhan yang telah menakdirkanku untuk hidup dan telah menakdirkanku untuk ikut serta dalam melaksanakan sila kelima pancasila dan mengabulkan doaku untuk menjadi manusia yang begitu bermanfaat, terima kasih atas takdir baik dan positif ini. Dan juga terima kasih kepada Rumah berbagi Asa yang telah memberiku kesempatan untuk turut ikut serta dalam kegiatan volunteer ini, berbagi semangat, berbagi ilmu dan berbagi asa untuk menciptakan pendidikan merata hingga kepelosok negeri.
Sampai jumpa dilain kesempatan dengan cerita dan keluh kesahku. Berbagi Asa

Tuesday, February 19, 2019

The Seniority



Sudahkah kalian mendengar berita mengenai kekerasan yang diterima taruna ATKP Makassar yang mengakibatkan taruna tersebut meninggal. Dari pihak keluarga mengklaim bahwa dia itu meninggal bukan karena jatuh dikamar mandi seperti yang diinformasikan salah satu penjaga asrama dari ATKP tersebut, menurut pihak keluarga taruna tersebut meninggal karena dianiaya, hal ini dikatakan karena adanya beberapa bukti memar yang terdapat pada tubuh korban. 

Sangat tidak masuk akal memang jika anak itu, meninggal karena jatuh di kamar mandi dengan bukti yang terdapat ditubuhnya. Dan semakin tidak masuk akal jika yang melakukan tindakan tersebut hanya 1 orang saja, hanya 1 orang tersangka, waahh. Kenapa anak tersangka itu tidak membeberkan semuanya saja yang menganiaya korban. Masa gebukinnya ramean trus giliran masuk lubang dia doang! Gak adillah. Seharusnya kasus ini menjadi perhatian lebih oleh pemerintah dan pihak sekolah untuk selalu memantau siswanya. Mereka setidaknya kepo terhadapa hal-hal yang biasa-biasa saja tapi akan berakibat luarbiasa dampaknya. Kalo sudah beginikan merusak reputasi sekolahnya sendiri, mana ada orangtua mau masukin anaknya kesekolah seperti itu. 

Ogut mulai bingung awal sejarah adanya senioritas itu kapan? Sejak kapan senioritas menjadi ajang adu pukul memukul, bukan adu pengetahuan. Senioritas yang tidak berfaedah. Katanya senior malah memberikan contoh seperti itu, untuk apa? Mendisiplinkan mahasiswa baru? Terus harus dengan tindak kekerasan, sampe makan korban, terus nyalahin sana nyalahin sini. Kalo udah makan korban aja mereka pada menciut kayak balon. Apa mereka memiliki hati nurani, masih pantaskah dia disebut sebagai manusia, masa nyawa saudara sendiri dihilangkan. Masa tega nyiksa orang asing yang baru lo kenal. Kalo lo udah nyerasaain disiksa, dihina, dimaki, dipukul sama senior terdahulu setidaknya jadikan pelajaran buat lo supaya tidak mengulangi hal yang sama, kita harusnya berpikir kedepan bukan malah kebelakang. soalnya non faedah banget. Tapi nyatanya lo malah mau balas dendam kayak gini. Jangan sok jadi jagoan, karena ujungnya jeruji besi boss.

Generasi selanjutnya itu kita, para milenials kalo selama masa pendidikan kerjaan lo 11 12 sama preman saat di sekolah/kampus, lo mau bawa kemana Negara kita coy, lo tuh orang terpelajar setidaknya posisi lo mencerminkan perilaku lo, karena lo beda sama mereka status social lo lebih tinggi dibanding mereka yang gak berpendidikan, jadi setidaknya lo tuh tau hal positif apa yang biasa dilakukan untuk semua orang, menjadi bermanfaat ajalah. Lo mau punya muka sama orang tapi yang lo lakuin gak berprestasi sama sekali zonk-lah.

Apa salahnya kalo dia punya salah lo nasehatin dengan baik, bukan malah digebukin. Jangan mentang-mentang senior dan lo mau berbuat seenaknya kemereka, berbuat sesuatu yang gak masuk diakal banget gitu. Karena roda kehidupan itu berputar coy, gak selamanya dia akan selalu jadi junior lo dan lo jadi seniornya. Kita gak tau dikehidupan selanjutnya dia bakal jadi boss dan ngebantu kita sebagai seniornya, tapi kalo sikap lo kayak gitu, junior lo bakal sok gak kenal sama lo itu karena dosa lo terdahulu, yang sok jagoan itu, senioritas tanpa batas. 

Mereka kesekolah/perguruan tinggi bukan untuk jadi budaknya elo, tapi mereka mau menimba ilmu dan always stay humble with u, jadi senior-junior tanpa senioritas. Orangtua mereka mengirim mereka untuk mengenyam pendidikan bukan untuk menikmati sebuah siksaaan tapi menikmati indahnya ilmu pengetahuan. Seharusnya senior itu bisa diajak bertukar pendapat, atau menjadi kawan curhat tentang hal apapun. Tapi sebagian dari senior itu, mereka ingin memperlihatkan kalo gue ini senior lo dan lo harus patuh sama gue karena gue yang tua. Dan kalo lo gak patuh tunggu bagian lo, mereka gak segan-segan gitu.

Sedih sih, melihat ada system seperti itu disekolah/ dimanapun itu. Semoga kedepannya para tenaga pengajar bisa lebih memperhatikan mereka. Dan melakukan blacklist pada orang tersebut. Sangat disayangkan jika kedepannya hal seperti itu berkembangbiak.
Semoga semuanya cepat teratasi. Dan senior-junior kembali pada posisi normal lagi.



Monday, November 26, 2018

Disabilitas tanpa batas


Assalamu Alaikum, readers!

Hari ini saya membagi sedikit cerita tentang apa yang terjadi kemarin. Karena bosan lihat layar hape dan gak ada kerjaan, untuk mengisi waktu luang timbullah rasa ingin buat nulis, ngecharge diri buat nulis itu harus sangat sangat berusaha keras. Meskipun ada beberapa topik yang mau saya bahas tapi rasa mager itu mengalahkan segalanya teman-teman. Saya kira ada beberapa orang yang hampir sama dengan saya. Ehheeh
Oke, beberapa hari yang lalu saya kekampus untuk mengurus beberapa urusan yang mahasiswa tingkat akhir harus penuhi, saya hari itu mau mengajukan judul skripsi saya ke dosen pembimbing saya . karena eh karena beliau belum datang jadilah saya menunggu di depan ruang dosen, setelah beberapa menit, saya mulai bosan karena beliau belum nampak, jadilah saya berjalan menuju “meja panjang”, we called this meja panjang karena meja sama tempat duduknya emang panjang gak tau berapa meter yang jelas panjang, ditempat ini biasa ditempati oleh kami para mahasiswa buat kerja tugas atau sekedar duduk menunggu.
Tak lama kemudian saya dengar ada yang menjual kripik pisang, dan menolehlah saya karena si bapak ini tadi suaranya lumayan besar, kemudian dia mulai menjajakan jualannya ke beberapa mahasiswa yang ada di meja panjang tersebut which is yang saya tempati buat menunggu tadi, disitu si bapak ini pegang tongkat, ternyata dia gak bisa melihat tapi dia tetap jualan gitu. Dan kripik pisang yang si bapak jual ini banyak sekantong gede itu loh, dan di bawa seorang diri dengan mengandalkan tongkatnya. Bapak ini terus berteriak buat menjajakan jualannya. Setelah itu mungkin dia mulai lelah jadi si bapak ini duduk di meja panjang dengan caranya sendirilah, taukan kalo orang yang gak bisa melihat mau duduk kayak gimana, ga perlu saya jelaskan lagi yang jelas dia ngandalin tongkat dan tangan itulah. Setelah duduk dia mulai teriak lagi sebagaimana penjual pada umumnya. Disini saya diam karena saya mau melihat apa reaksi dari orang-orang yang ada disana, jadi saya memilih tetap diam dulu di tempat, mencermati dan beberapa menit tak terjadi apa-apa. Kemudian si bapak ini mulai jalan lagi, si bapak ini tepat ada di depan meja tempat saya duduk, dan disitu dia berdir dan berteriak “kripik pisang...”, lalu ada beberapa yang menengok si bapak, abis itu sudah mereka asik lagi dengan kesibukan mereka masing-masing. Setelah itu mungkin si bapak mulai lelah dia mulai berjalan lagi duduk di tempat yang sama. Karena saya penasaran sama jualan si bapak ini jadilah saya menghampiri si bapak ini, dan bertanya berapa harga si kripik pisang yang dia jual, ternyata harganya 10rb, lalu saya memberi bapak ini uang 5rb 2 lembar, kata si bapaknya ini uang berapa dek yah saya bilang apa yang saya kasihlah. Trus saya mulai ke tempat saya yang tadi dan ada beberapa orang yang mulai melihat saya ada yang heran dan ada yang hanya menengok mungkin dia penasaran. Dan tak berapa lama kemudian si bapak ini pun pindah ketempat duduk sebelah tepat seluruh dengan tempat duduk yang saya tempati, kemudian muncullah 4 orang junior saya yang juga membeli kripik pisang si bapak, yang saya amati dari jauh sepertinya mereka bercakap-cakap yang, dan sesekali tertawa kecil. Lalu tak lama setelah itu teman saya inisial I itu juga ingin membeli si kripik pisang bapak ini, jadi kita berdua menghampiri si bapak ini, ini sudah kali kedua saya kebapak itu, dan akhirnya saya tidak melewatkan sesuatu akhirnya saya bisa berbicara dengan sibapak ini, alias basa basi gitulah, iseng-iseng nanya nih, saya nanyanya lumayan banyaklah, dan guys ternyata si bapak ini udah jualan 6 tahun dengan mata yang tidak bisa melihat ini, dan disini saya tu merasa waah, hebat yah si bapak ini memiliki keterbatasan tapi gak membatasi dia harus mencari nafkah, dia berjualan di beberapa kampus di makassar dan tinggal di jl.kumala katanya which is itu jauh banget gitu loh, buat sampe ke Univ saya, usut punya usut si bapak ini katanya jalan menjajalkan si kripik pisang mengandalkan Allah dan instingnya. Dan yang buat saya makin kagum sama ini bapak karena dia itu bisa berbahasa inggris, karena dia nanya ke saya pake bahasa inggris yang biasa orang pake buat basa basi kenalan gitu, and then you know i’m so surprised, saat tau ternyata dia sangat peduli dengan yang namanya pendidikan, gak mau ketinggalan, cuman keadaan aja yang membuat dia seperti ini tapi semangatnya untuk belajar bahasa tidak pantang menyerah, si bapak ini juga bilang kalo meskipun saya punya keterbatasa tapi saya tetap harus punya pengetahuan meskipun sedikit, yah benar 100% banget karena meskipun kita punya berbagai keterbatasan tapi jangan jadikan alasan buat kita untuk malas terhadap apapun itu. Tidak ada kata untuk menyerah. Apalagi terlambat. Sumpah saya appreciated sekali sama si bapaknya, dari pada mereka yang ngemis apalagi ngemisnya kayak rada maksa, Ya Allah ampun aku tuh. Di Univ saya juga kadang ada pengemis dan saya tuh kadang gak ngasih karena mereka tuh fisiknya kuat, fisiknya gak kayak si bapak ini, tapi mereka malas kerja, setidaknya berusahalah jangan maunya diberi ajalah. Saya kalo ada pengemis begitu kadang malas buat memberi gak tau kenapa kayak mereka tuh gak ada usaha banget gitu buat nyari kerja. Belum lagi kalo yang kayak gitu anak-anak, astaga ngeri beud. Banyak juga yang kadang bilang udah kasih aja urusan dia mau apain juga itu urusan dia yang jelas kita udah kasih terserah dia mau diapain, yakali saya pemikirannya gak gitu. Saya lebih menghargai kalo dia ada usaha ketimbang tangan di bawah. Ohiya, terima kasih untuk si bapak ini (lupa tanya namanya guys. Hehe) karena ada beberapa pelajaran yang bisa saya petik dari semangat dia untuk hidup dengan keterbatasan dan mampu untuk tetap semangat belajar.

Sunday, July 22, 2018

Bukan popularitas aja, Perlu Kapabilitas


Assalamu Alaikum, readers

     Tahun ini adalah tahunnya politik, jadi perlu waspada bertindak ataupun bercakap. Beberapa waktu lalu pemilu serentak dibeberapa daerah di Indonesia dilaksanakan, sekarang caleg. Di siaran tv, artikel dan media lainnya semua membahas mengenai caleg menyaleg.
     Partai-partai politik peserta pemilu baru saja mendaftarkan bacaleg DPR ke komisi pemilihan umum dengan latarbelakang yang berbeda-beda. Salah satu yang di usung bacaleg itu para artis, tapi tentunya para pegiat dunia hiburan ini harus memiliki kapabilitas, kapasitas, intelektual dan integritas, jika hanya modal popularitas saja maka bagaimana kinerja mereka kedepannya jika memang terpilih menjadi legislator.
      Nah, disini harus juga ada campur tangan dari partai yang mengusung nama – nama artis sebagai bacalegnya yang bukan hanya memerhatikan popularitasnya, yah memang jika menjadi seorang caleg atau pendiri negeri ini harus memiliki popularitas agar mereka mendapatkan suara yang banyak di dapil yang telah ditujukan padanya, dan terpilih menjadi legislator. Tapi diatas semua itu ada yang paling penting yaitu kompetensi, capability dan kapasitas si bacaleg ini, karena mereka tidak hanya duduk berleha – leha diatas kursi empuk pemerintahan, tapi mereka harus bekerja keras untuk membela rakyat, membela masyarakat, menyuarakan suara rakyat yang telah memilihnya, yang memberikan kepercayaan dan perpanjangan tangannya kepada wakil rakyat. Jadi, legislator atau wakil rakyat tidak hanya menang popularitas semata saja. Karena memperjuangkan kepentingan publik tidak semudah membalikkan telapak tangan kita.
       Seorang bacaleg ataupun caleg harus memiliki latarbelakang pendidikan yang baik, latarbelakang organisasi yang banyak karena dengan itu kita bisa dianggap berkompeten. Wakil rakyat harus cerdas, kritis, pekerja keras (masih banyak lagi kayak mendekati perfect gitulah) terhadap rakyat ataupun pekerjaan mereka. Untuk itu semua harus benar-benar disaring dan di pertimbangkan sebelum dipilih.
Tidak sedikit dari kalangan artis yang menang dalam pemilihan legislatif namun menunjukkan kerja kurang menonjol, namun tidak sedikit pula yang yang menunjukkan kerja yang sangat memukau.              
           Mengapa ada beberapa yang kurang baik, dimana spekulasi saya kemungkinan karena mereka melakukan double job, dimana dia masih aktif juga sebagai pekerja seni. Sebaiknya mereka harus pandai memilih satu diantara dua pekerjaan tersebut agar tidak ada yang korban, agar publik juga tidak pesimistis terhadapnya. Tapi di lain hal ada juga lagislator yang nonartis yang memiliki kinerja kurang bagus.
     Akhir dari tulisan saya ini yaitu menurut saya untuk para bacaleg atau caleg (artis ataupun nonartis) mereka harus dapat diandalkan oleh publik untuk memperjuangkan kepentingan publik ketika telah terpilih nantinya. Jangan hanya duduk nyaman dan cantik di kursi pemerintahan.


Secangkir Kopi

CERITA DIBULAN JULY

Hari ini terasa sesak, sampai-sampai bernafas pun susah. Leen merasa tak berdaya kali ini ketika mendengar berita buruk yang datang. Tak...